Tiga Siswa MTsN 1 Rembang Ikut FGD UNICEF: Suara Remaja Lelaki untuk Pemberdayaan Remaja Perempuan

Lasem – Komitmen Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Rembang dalam mendukung pemberdayaan remaja dan isu-isu kesetaraan gender mendapat pengakuan dari lembaga internasional. Tiga siswa MTsN 1 Rembang, didampingi oleh seorang guru, Maria Ulfa, S.Pd., diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh UNICEF Indonesia pada Minggu, 27 Juli 2025 di Hotel Pollos, Jl. Jend. Sudirman No. 158, Kabupaten Rembang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Evaluasi Formatif Program UNICEF untuk Remaja, yang secara khusus menyoroti efektivitas strategi pemberdayaan remaja perempuan di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Evaluasi ini tidak hanya mengevaluasi pencapaian, tetapi juga menggali praktik baik, tantangan, dan peluang untuk memperkuat pendekatan multisektoral yang berbasis hak anak.
Melalui undangan resmi bernomor SUB/VII/108/2025, UNICEF mengajak remaja lelaki dari beberapa madrasah di Kabupaten Rembang, termasuk MTsN 1 Rembang, untuk memberikan perspektif mereka terhadap upaya pemberdayaan remaja perempuan. Diharapkan masukan dari remaja lelaki akan memperkaya pemahaman lintas gender tentang kesetaraan dan kolaborasi dalam mengatasi isu sosial di kalangan remaja.Maria Ulfa, guru pendamping dari MTsN 1 Rembang, menyampaikan bahwa keterlibatan para siswa dalam forum internasional seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan empati, wawasan global, dan kepercayaan diri siswa. “Mereka belajar bahwa suara mereka penting dan bisa memberikan perubahan positif, bukan hanya di lingkungan madrasah tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas,” ujarnya.
Rafqi, Ridlo dan Fattah adalah tiga siswa terpilih dari MTsN 1 Rembang menyampaikan pengalaman mereka tentang dinamika kehidupan remaja di sekolah dan pandangan mereka terhadap program pemberdayaan remaja perempuan. Mereka juga berdiskusi dengan peserta dari madrasah lain, memperluas jejaring dan wawasan sosial mereka.
Partisipasi MTsN 1 Rembang dalam forum ini menjadi wujud nyata sinergi antara madrasah dan organisasi internasional dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan, partisipasi aktif remaja, serta membangun karakter kepemimpinan sejak dini.(Iz)