Kreativitas Matsanesa Bersinar dalam Karnaval Kemerdekaan ke-80 Lasem

0

Lasem – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 di Kecamatan Lasem berlangsung meriah dengan gelaran Lomba Karnaval pada Sabtu (23/8). Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai jenjang, mulai dari SMP/MTs sederajat, SMA/MA/SMK sederajat, hingga instansi pemerintahan, desa, dan masyarakat umum.

MTs Negeri 1 Rembang (Matsanesa) menjadi salah satu peserta yang menampilkan rangkaian atraksi bertema “Pesona Lasem melalui Sejarah dan Harmoni dalam Kebhinnekaan”. Karnaval ini dibuka dengan barisan pasukan bendera yang berjumlah 24 siswa pilihan dari total 1.069 siswa. Mereka tampil gagah sebagai simbol kedisiplinan dan pengobar semangat merah putih.

Dilanjutkan dengan barisan etnis Tionghoa yang terdiri dari 10 siswa mengenakan busana khas dengan membawa lentera. Penampilan ini menjadi simbol kerukunan dan keberagaman budaya yang hidup di Lasem. Selanjutnya, barisan ketiga mempersembahkan busana Islami, mencerminkan nilai kesederhanaan, keimanan, dan semangat belajar. Keindahan seni ditunjukkan dalam drama teatrikal oleh 13 siswa yang mengangkat kisah perjuangan. Disusul oleh Tari Kreasi Panen Padi yang dibawakan oleh lima penari sebagai lambang kelimpahan dan rasa syukur masyarakat petani.

Tak kalah menarik, barisan hasil alam turut menghiasi karnaval. Enam siswa tampil dengan kostum dari klobot jagung, kemudian enam siswa lainnya mengenakan daun janur dan daun nangka sebagai simbol kesucian dan keberkahan. Dari pesisir, ditampilkan pula hasil laut berupa kostum ikan, ubur-ubur, dan jaring nelayan. Sebagai penutup, siswa-siswi membawakan tradisi membatik, menegaskan peran Lasem sebagai penjaga warisan batik yang sarat sejarah.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala MTsN 1 Rembang, Mukhoyaroh, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kerja keras siswa dan guru dalam mempersiapkan penampilan. “Karnaval ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi sarana pendidikan karakter, cinta budaya, dan wujud nyata kebersamaan dalam kebhinnekaan,” ujarnya.

Seorang peserta dari barisan drama teatrikal, Irtsania, mengaku bangga bisa tampil. “Saya senang sekali ikut serta, karena bisa belajar sejarah perjuangan dengan cara yang berbeda dan seru,” katanya sambil tersenyum. Hal senada disampaikan oleh peserta barisan hasil alam jagung. “Kami membuat kostum dari klobot sendiri, rasanya capek tapi bangga bisa menunjukkan hasil bumi Lasem,” ujarnya.

Dengan rute dari Terminal Lasem hingga Kantor Kecamatan Lasem, karnaval ini tidak hanya menjadi hiburan masyarakat, tetapi juga pengingat bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan bersama, dan keberagaman adalah kekuatan bangsa. (Iz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *